Menurut catatan sejarah, San Marino didirikan pada abad 301 AD ketika seorang tukang batu pemeluk agama Kristen bernama Marinus dari Dalmasia (Kroasia) meninggalkan pulau Arbe untuk melarikan diri dari penganiayaan anti Kristen pada masa pemerintahan Kaisar Romawi Diocletianus. Marinus bersembunyi di puncak Gunung Titano dan membentuk komunitas pemeluk agama Kristen, sesuai dengan keyakinan mereka.
Sepanjang ingatan Marinus, tanah tersebut kemudian dinamakan “Tanah San Marino”, selanjutnya disebut “Komunitas San Marino”, dan akhirnya berubah menjadi nama yang saat ini dipakai yaitu “Republik San Marino”.
San Marino merupakan saksi istimewa terhadap terbentuknya demokrasi berdasarkan otonomi
masyarakat dan pemerintahan sendiri yang secara yang unik berjalan terus tanpa ada gangguan, ini merupakan modal dasar yang menjadikan San Marino sebagai Republik yang independen semenjak abad ke-13.
Konstitusi San Marino disahkan pada tahun 1600, sampai saat ini masih menjadi konstitusi tertua yang masih dipakai di dunia.
Pada tahun 1988 San Marino menjadi anggota Majelis Eropa, selanjutnya pada tahun 1992 bergabung dengan PBB.
Nilai luar biasa dari warisan sejarah dan kelembagaan Republik San Marino diakui pada tahun 2008 dengan masuknya GunungTitano dan Pusat Sejarah San Marino dalam daftar bergengsi situs Warisan Dunia UNESCO.